HYOUKA
Vol 1 : You Can't Escape - The Niece of Time
Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema utama dari novel "Hyouka" adalah tentang misteri. Novel ini juga memiliki tema sampingan yaitu tentang persahabatan serta pencarian jati diri.
2. Penokohan
Tokoh - tokoh dalam novel ini antara lain :
a. Oreki Houtarou
Dia adalah tokoh "Aku " dalam cerita ini. Sifat-sifat dan watak yang dimiliki Houtarou antara lain :
- Pemalas , kalimat pendukungnya " Kamu ini benar-benar pemalas ! Hota"
- Penurut , kalimat pendukungnya " Permintaan dari kakak mu ? Bagaimana bisa kamu menolaknya ?"
- Pemalas , kalimat pendukungnya " Kamu ini benar-benar pemalas ! Hota"
- Penurut , kalimat pendukungnya " Permintaan dari kakak mu ? Bagaimana bisa kamu menolaknya ?"
- Cerdas , kalimat pendukungnya " Jika dia berpikir sebentar saja, maka ia akan mendapatkan solusinya "
- Menyebalkan , kalimat pendukungnya " Sepertia biasa kau itu menyebalkan "
- Aneh, kalimat pendukungnya, " Oreki, orang aneh !!! "
- Aneh, kalimat pendukungnya, " Oreki, orang aneh !!! "
b. Chitanda Eru
Sifat-sifat dan watak yang dimiliki Chitanda, antara lain:
- Gugup , kalimat pendukungnya " Tunggu sebentar Oreki, Aku hanya sedikit gugup"
- Selalu penasaran, kalimat pendukungnya "Aku penasaran !!!"
- Gugup , kalimat pendukungnya " Tunggu sebentar Oreki, Aku hanya sedikit gugup"
- Selalu penasaran, kalimat pendukungnya "Aku penasaran !!!"
- Pemaksa , kalimat pendukungnya " Harus mau Houtarou !!!"
- Sensitif, kalimat pendukungnya " Chitanda menangis setelah mengetahui kejadian sebenarnya."
- Sensitif, kalimat pendukungnya " Chitanda menangis setelah mengetahui kejadian sebenarnya."
c. Fukube Satoshi
Sifat-sifat dan watak yang dimiliki Satoshi antara lain :
- Suka bercanda, kalimat pendukungnya " Jangan suka bercanda, Satoshi ! "
- Suka bercanda, kalimat pendukungnya " Jangan suka bercanda, Satoshi ! "
- Suka berbohong, kalimat pendukungnya "Hei, ini bukan kebehonganmu yang lain kan ? Satoshi ?"
- Suka membantu, kalimat pendukungnya "Baiklah aku juga akan ikut membantu !"
- Suka membantu, kalimat pendukungnya "Baiklah aku juga akan ikut membantu !"
d. Ibara Mayaka
Sifat-sifat dan watak yang dimiliki Mayaka antara lain :
- Suka mengejek, kalimat pendukungnya "Kamu cukup cengeng untuk orang suram, Oreki !"
- Suka memendam perasaan, kalimat pendukungnya " Ibara sudah memendam perasaan sejak lama
terhadap Satoshi.".
- Selalu curiga, kalimat pendukungnya "Oreki ! Aneh ! kata ibara dengan penuh curiga"
- Suka menyindir, kalimat pendukungnya "Begitu memasuki perpustakaan, aku langsung disambut
sindiran tajam Ibara Mayaka."
- Suka memendam perasaan, kalimat pendukungnya " Ibara sudah memendam perasaan sejak lama
terhadap Satoshi.".
- Selalu curiga, kalimat pendukungnya "Oreki ! Aneh ! kata ibara dengan penuh curiga"
- Suka menyindir, kalimat pendukungnya "Begitu memasuki perpustakaan, aku langsung disambut
sindiran tajam Ibara Mayaka."
3. Latar
a. Latar Tempat
- Sekolah Kamiyama
Kalimat pendukungnya, "... faktanya kamu tidak memilih klub apapun di SMA Kamiyama ini kan ?"
- Ruang Kelas
Kalimat pendukungnya, " Kini aku berbincang dengan sahabat lama ku, Fukube Satoshi di ruang kelas "
- Perpustakaan
Kalimat pendukungnya, "Begitu memasuki perpustakaan, aku langsung disambut sindiran tajam Ibara
Mayaka."
- Kafe Pineapple Sandwich,
Kalimat pendukungnya, "Chitanda mengajakku pergi bertemu di luar sekolah, hasilnya aku sekarang
sedang berada di Cafe Pineapple Sandwich.
- Ruang Klub Sastra Klasik
Kalimat pendukungnya, " Bagaimanapun, guru, ini adalah ruang klub sastra klasik ... "
- Rumah Chitanda
Kalimat pendukungnya, " Rumah Chitanda sangat besar, . . . "
b. Latar Suasana
- Senang
Suasana senang sering terjadi ketika mereka telah membongkar misteri.
Kalimat pendukungnya, " .... setelah mendengar hal itu semua tampak senang, terutama Chitanda."
- Sedih
Salah satu suasana sedih yang terjadi adalah, ketika Chitanda mengingat apa yang dikatakan Pamannya
sewaktu ia kecil. Kemudian ia menangis, dan semuanya tertunduk lesu.
- Bingung
Suasana bingung sering terjadi ketika mereka sedang memikirkan misteri untuk mereka pecahkan.
- Kesal
Suasana kesal yang terjadi adalah ketika Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka , tidak mengerti apa yang
Oreki katakan mengenai kesimpulan yang Oreki Houtarou berikan.
c. Latar Waktu
- Pagi hari
Kalimat pendukungnya, " Maaf Houtarou, sudah membangunkan mu sepagi ini . . ."
- Siang hari
Kalimat pendukungnya, " Selamat siang, aku Chitanda .... "
- Sore hari
Kalimat pendukungnya, "Aku berbincang dengan temanku, Fukube Satoshi saat matahari terbenam"
- Sekolah Kamiyama
Kalimat pendukungnya, "... faktanya kamu tidak memilih klub apapun di SMA Kamiyama ini kan ?"
- Ruang Kelas
Kalimat pendukungnya, " Kini aku berbincang dengan sahabat lama ku, Fukube Satoshi di ruang kelas "
- Perpustakaan
Kalimat pendukungnya, "Begitu memasuki perpustakaan, aku langsung disambut sindiran tajam Ibara
Mayaka."
- Kafe Pineapple Sandwich,
Kalimat pendukungnya, "Chitanda mengajakku pergi bertemu di luar sekolah, hasilnya aku sekarang
sedang berada di Cafe Pineapple Sandwich.
- Ruang Klub Sastra Klasik
Kalimat pendukungnya, " Bagaimanapun, guru, ini adalah ruang klub sastra klasik ... "
- Rumah Chitanda
Kalimat pendukungnya, " Rumah Chitanda sangat besar, . . . "
b. Latar Suasana
- Senang
Suasana senang sering terjadi ketika mereka telah membongkar misteri.
Kalimat pendukungnya, " .... setelah mendengar hal itu semua tampak senang, terutama Chitanda."
- Sedih
Salah satu suasana sedih yang terjadi adalah, ketika Chitanda mengingat apa yang dikatakan Pamannya
sewaktu ia kecil. Kemudian ia menangis, dan semuanya tertunduk lesu.
- Bingung
Suasana bingung sering terjadi ketika mereka sedang memikirkan misteri untuk mereka pecahkan.
- Kesal
Suasana kesal yang terjadi adalah ketika Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka , tidak mengerti apa yang
Oreki katakan mengenai kesimpulan yang Oreki Houtarou berikan.
c. Latar Waktu
- Pagi hari
Kalimat pendukungnya, " Maaf Houtarou, sudah membangunkan mu sepagi ini . . ."
- Siang hari
Kalimat pendukungnya, " Selamat siang, aku Chitanda .... "
- Sore hari
Kalimat pendukungnya, "Aku berbincang dengan temanku, Fukube Satoshi saat matahari terbenam"
4. Alur/Plot
Novel ini menggunakan alur maju-mundur atau campuran. Karena novel ini banyak mengulas masalah misteri, sehingga sering membahas tentang apa yang sudah terjadi.
a. Pendahuluan / Eksposisi
Awal cerita dimulai dengan masuknya Oreki Houtarou ke SMA Kamiyama. Houtarou adalah orang yang mempunyai motto " Hemat Energi : Jangan melakukan sesuatu yang membuang energi, jika melakukan sesuatu lakukan dengan cepat ". Ia tidak mau melakukan sesuatu yang membuatnya lelah. Bersama dengan teman baiknya sejak SMP , Fukube Satoshi, Houtarou memulai hidup barunya di kelas 1-B SMA Kamiyama.
b. Konflik
Masalah mulai muncul ketika kakaknya Houtarou meminta dia untuk bergabung dengan Klub Sastra Klasik. Karena itu merupakan permintaan kakanya, Houtarou pun tidak bisa menolak. Akhirnya dia bergabung dengan Klub Sastra Klasik yang bertentangan dengan motto hidupnya.
c. Komplikasi
Setelah bergabung dengan Klub Sastra Klasik di SMA Kamiyama, Houtarou bertemu dengan Chitanda Eru seorang perempuan dari kelas I-A. Entah mengapa Houtarou merasakan sesuatu yang berbeda dengan Chitanda saat pertama kali bertemu. Ternyata benar, ketika Chitanda penasaran akan sebuah misteri, Houtarou tidak bisa menolak untuk memecahkannya. Masalah juga bertambah ketika teman baik nya Fukube Satoshi yang suka bercanda ikut bergabung di Klub Sastra Klasik. Rasanya Hidup Houtarou akan benar-benar berubah mulai saat ini.
Misteri pertama yang mereka hadapi adalah misteri terkuncinya Chitanda di ruang sastra klasik. Awalnya Houtarou menolak untuk memecahkannya, namun karena Chitanda, Houtarou pun mau melakukannya. Ternyata hanya dengan sedikit berfikir saja, Houtarou pun dapat memecahknnya.Ternyata Chitanda terkunci dari luar oleh petugas pramubakti, dan Chitanda tidak menyadarinya.
Misteri kedua adalah misteri buku perpustakaan. Buku tersebut selalu dipinjam pada hari yang jumat, oleh orang yang berbeda, namun selalu dikembalikan juga dihari yang sama setiap minggunya. Ibara Mayaka muncul saat ini. Namun sekali lagi karena permintaan Chitanda, Houtarou dengan terpaksa lagi memecahkan kasus ini. Ternyata buku itu selalu dipinjam untuk pelajaran melukis.
Kemudian Ibara Mayakapun ikut bergabung, dan mereka berempat pun memulai mencari antologi-antologi klub sastra klasik lama dan memikirkan tentang antologi apa yang akan mereka buat untuk dipamerkan dalam Festifal Kanya di SMA Kamiyama.
Chitanda tiba-tiba meminta pertolongan Houtarou untuk memecahkan sebuah kasus penting, sampai-sampai tidak mengajak Satoshi dan Mayaka. Ternyata Houtarou diminta untuk memecahkan sebuah kasus tentang ingatan Chitanda yang hilang , tentang apa yang pamannya katakan ketika Chitanda kecil. Awalnya Houtarou menolak, namun karena rasa penasaran dan desakan dari Chitanda, Houtarou pun memberikan pertolongannya yang pada akhirnya, ikut melibatkan Satoshi dan Mayaka juga.
d. Klimaks
Puncaknya ketika mereka menemukan Antologi klub sastra klasik yang lama di ruang mading yang berjudul HYOUKA. Mereka mengetahui sesuatu telah terjadi di masa lalu, di SMA Kamiyama ini, yaitu tentang kejadian festival kamiyama di masa lalu , dan peristiwa ini berkaitan erat dengan Paman Chitanda. Mereka pun mencari kebenarannya bersama.
e. Anti-klimaks
Setelah melalui penyelidikan, akhirnya mereka semua menemukan kebenarannya. Bahwa, Festival Kamiyama dahulu merupakan sebuah festival yang sangat di gemari. Namun hal tersebut mengalami penolakan oleh pihak sekolah. Akhirnya terjadilah pertikaian antara murid dan pihak sekolah. Paman Chitanda kemudian dipilih sebagai Pemimpinnya. Namum sebuah kejadian buruk terjadi, karena aksi pemberontakan tersebut, gedung dojo sekolah ludes terbakar. Karena peristiwa itulah Paman Chitanda Sekitani Jun, dikeluarkan dari sekolah. Naasnya, tidak ada satupun temannya yang membantu.
Sebelum Jun pergi, ia membuat sebuah antologi dan ia berinama HYOUKA. Dalam bahasa inggris yang berarti Ice Cream. Ice cream adalah permainan kata-kata, jika kata tersebut diubah sedikit maka akan menjadi I Scream, yang artinya AKU BERTERIAK. Itulah fakta yang terjadi dimasa lalu.
f. Resolusi
Chitanda puas karena ia mengingat apa yang dikatakan Pamannya ketika ia kecil dan mereka pun mendapatkan antologi apa yang akan mereka pamerkan dalam Festifal Kanya. Yaitu Antologi berjudul HYOUKA yang sudah di revisi kembali oleh Houtarou. Kemudian Houtarou mengirim surat sebagai balasan permintaan kakaknya. Surat itu berisikan bahwa "Hidupku mulai berubah".
5. Sudut Pandang yang Digunakan
Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, karena tokoh dalam novel ini menggunakan "Aku " dan tokoh "Aku " adalah tokoh utama atau dominan dalam novel ini.
6. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan antara lain :
a. Jangan menyerah menghadapi segala sesuatu.
Hal ini terlihat dari perjuangan Oreki, Ibara, Chitanda, dan Satoshi , setiap kali mereka menghadapi
sebuah misteri, mereka tidak kenal menyerah.
b. Kerjasama tim dan musyawarah dalam menyelesaikan segala masalah.
Dalam memecahkan kasus/misteri, tidak hanya cukup Oreki Houtarou seorang. Meski ia cerdas, tetapi
tanpa bantuan teman-temannya, ia tidak akan bisa memecahkan misteri. Mereka selalu mengandalkan
musyawarah, kerjasama dalam menyelesaikan segala sesuatu.
c. Jagalah persahabatan dan hargai perbedaan
Meski sifat mereka berbeda-beda, tetapi tidak ada seorangpun yang melukai teman mereka. Mereka
selalu menghargai perbedaan-perbedaan dalam sikap maupun pendapat serta menjaga persaan
masing-masing. Karena dengan hal itu persahabatan mereka akan terus terjaga.
d. Membantu teman atau orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Novel ini mengajarkan bahwa kita harus menolong teman atau orang lain yang benar-benar membutuhkan
pertolongan. Hal ini tercermin dari sifat mereka semua yang rela menolong satu sama lain.
Unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang Tempat Tinggal
Latar tempat tinggal pengarang novel, mempengaruhi cerita novel. Dari cerita novel ini, dapat disimpulkan
bahwa, pengarang yang tinggal diperkotaan dan lingkungan sekolah. Maka novel ini bercerita tentang ke-
hidupan seseorang di SMA.
2. Latar Belakang Sosial Budaya
Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, karena tokoh dalam novel ini menggunakan "Aku " dan tokoh "Aku " adalah tokoh utama atau dominan dalam novel ini.
6. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan antara lain :
a. Jangan menyerah menghadapi segala sesuatu.
Hal ini terlihat dari perjuangan Oreki, Ibara, Chitanda, dan Satoshi , setiap kali mereka menghadapi
sebuah misteri, mereka tidak kenal menyerah.
b. Kerjasama tim dan musyawarah dalam menyelesaikan segala masalah.
Dalam memecahkan kasus/misteri, tidak hanya cukup Oreki Houtarou seorang. Meski ia cerdas, tetapi
tanpa bantuan teman-temannya, ia tidak akan bisa memecahkan misteri. Mereka selalu mengandalkan
musyawarah, kerjasama dalam menyelesaikan segala sesuatu.
c. Jagalah persahabatan dan hargai perbedaan
Meski sifat mereka berbeda-beda, tetapi tidak ada seorangpun yang melukai teman mereka. Mereka
selalu menghargai perbedaan-perbedaan dalam sikap maupun pendapat serta menjaga persaan
masing-masing. Karena dengan hal itu persahabatan mereka akan terus terjaga.
d. Membantu teman atau orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Novel ini mengajarkan bahwa kita harus menolong teman atau orang lain yang benar-benar membutuhkan
pertolongan. Hal ini tercermin dari sifat mereka semua yang rela menolong satu sama lain.
Unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang Tempat Tinggal
Latar tempat tinggal pengarang novel, mempengaruhi cerita novel. Dari cerita novel ini, dapat disimpulkan
bahwa, pengarang yang tinggal diperkotaan dan lingkungan sekolah. Maka novel ini bercerita tentang ke-
hidupan seseorang di SMA.
2. Latar Belakang Sosial Budaya
Novel ini menggambarkan siswa-siswi Jepang yang sangat menghargai persahabatan dan kebudayaan
mereka. Tercermin dari Festival Sekolah yang diceritakan dalam novel. Dimana mereka berusaha me-
nampilkan tradisi-tradisi Jepang. Selain itu penulis sering menampilkan tradisi-tradisi masyarakat Jepang.
3. Latar Belakang Pendidikan
Novel ini banyak menyampaikan pesan pendidikan. Dikarenakan mempunyai tingkat pendidikan yang
tinggi, banyak nilai-nilai mendidik yang diajarkan. Seperti nilai kerjasama, pengetahuan akan sejarah,
kemampuan beranalisa yang teliti, dsb.
mereka. Tercermin dari Festival Sekolah yang diceritakan dalam novel. Dimana mereka berusaha me-
nampilkan tradisi-tradisi Jepang. Selain itu penulis sering menampilkan tradisi-tradisi masyarakat Jepang.
3. Latar Belakang Pendidikan
Novel ini banyak menyampaikan pesan pendidikan. Dikarenakan mempunyai tingkat pendidikan yang
tinggi, banyak nilai-nilai mendidik yang diajarkan. Seperti nilai kerjasama, pengetahuan akan sejarah,
kemampuan beranalisa yang teliti, dsb.
nice ... lanjutkan
BalasHapusMantap, hihi. Kalau saja ada unsur kebahasaan-nya juga lengkap sudah
BalasHapusbagusss bgt!!! makasih banyak kak ^v^
BalasHapusMajas yg digunakan apa bang
BalasHapus